Monday, August 10, 2009

Ajari aku Tuhan

HOME
Tuhan,
Ajari aku berjalan dalam kehendakMu,
Ajari aku melangkah dalam pimpinanMu,
Ajari aku menjalani hari-hari bersama denganMu,

Tuhan... Aku tak tahu jalan ini, bila mana aku berjalan,
di sekelilingku penuh dengan kegelapan, ku perlu
pimpinan tanganMu, untuk ku bisa melangkah dan
berjalan dan tahu arah tujuan yang pasti.

Tuhan... aku sering terjatuh kerana batu-batu yang tak
ku lihat kerana kegelapan ini, sakitnya luka itu Tuhan...
namun tanganMu menarik ku lalu membersihkan
lukaku serta membalutnya.

Tuhan... aku sudah tidak kuat lagi, aku tidak bisa melihat
di dalam kegelapan ini.

Betapa banyaknya luka-luka mengarungi perjalanan ini,
bekas luka-luka yang lama berdarah kembali karena
kerikil-kerikil yang tajam ini. Aku tersungkur.... tanpa
ku sadari air mata membasahi kedua belah pipiku...
Ku coba bangkit dan melangkah namun aku tidak mampu...

Tuhan... masih jauhkah perjalanan hidup ini? Aku sudah
tidak kuat lagi Tuhan.

Tuhan..... aku berteriak bersama dengan tangisanku.

Tiba-tiba.... Ku dengar suara lembut dan sayu
berbisik di dalam hatiku....
"inilah sebuah perjalanan hidup, terkadang engkau
akan jatuh dan bangkit, jatuh dan bangkit dan jatuh
lagi sehingga luka-luka lama mu akan berdarah kembali....
Lihat, meskipun di sekelilingmu penuh dengan
kegelapan namun kamu tidak tahu sebenarnya
di hadapanmu itu ada terang yang menanti,
Aku membawamu ke tempat yang gelap ini dengan
maksud dan tujuan tertentu."

"Maksud dan tujuan ?".... Aku coba mengulanginya.

Lalu suara itu melanjutkan,
"ya sebuah maksud dan tujuan yang terbaik bagimu..
Dan masa depanmu. Kamu tidak bisa berjalan
dalam kegelapan ini tanpa uluran tanganKu, lihat kerikil
yang tajam itu Aku telah arungi di Golgota bersama
dengan beban yang berat dan Aku telah menang .... "

"Tiada seorangpun yang sanggup mengulurkan tangan
ketika Aku jatuh dan berdarah", kataNya dengan lembut.....

"Perhatikanlah ketika kau jatuh, Aku ada bersama
denganmu, tanganKu senantiasa terulur untuk membantu
dan menopangmu, sebenarnya.... kerikil tajam itu
membuat engkau lebih bersandar lagi kepadaKu
dan menggengam erat tanganKu, bahwa kau
sebenarnya tidak bisa berjalan dengan kekuatanmu
sendiri.... Aku adalah Tuhan yang tidak pernah
melakukan kesilapan dan kesalahan dalam hidupmu.
Aku senantiasa memberi yang terbaik dan bukan
kedua terbaik bagimu. Meski jalan di depanmu adalah
suram dan gelap yang kau sangat tidak senangi,
tapi yakinlah bahwa.....
Aku akan menggendongmu terus sampai selamanya,
dari rahim ibumu Aku telah memilihmu... Dan sampai
putih rambutmu pun Aku adalah Tuhan yang akan
tetap menjagamu melindungimu bahkan sampai
selama-lamanya."

"Tuhan..." aku coba bersuara... tetapi suara itu
melanjutkan lagi, "ketahuilah dalam kelemahan dan
air matamu kuasaKu menjadi sempurna atasmu."

Aku menangis mendengarnya aku tak
sanggup mengungkapkan perasaanku hanya air
mataku menetes yang memberi jawaban atas semuanya.

Teman.... bila semua itu berlaku pada dirimu,
itu akan membuatkanmu untuk bersandar penuh
kepada-Nya karena sebenarnya diluar Tuhan, kita tidak
bisa berbuat apa-apa.

(dr milis apikatolik)

No comments: